Sabtu, 22 Januari 2011

Zionis Mulai Blokade Al-Quds



Jum'at, 21 Januari 2011 cyariefa007.blogspot.com--Penjajah Zionis dikabarkan telah memulai konstruksi tembok raksasa yang akan mengepung Al-Qud

s (Yerusalem), dan memutus akses ke dalam kota suci itu bagi sekitar 100 ribu penduduk asli Palestina yang tinggal di baliknya.

Palestine Informatioan Centre (PIC) m
elaporkan perkembangan di kota yang dijajah Zionis itu kemarin, mengutip sumber-sumber dari kementerian agama Palestina. PIC juga melaporkan rencana pemerintahan penjajah Zionis untuk merampungkan pembangunan tembok setinggi 8-10 meter dan meng-ular ke berbagai sudut Palestina itu dalam setahun.

Kementerian Agama Palestina memperingatkan bahwa jika tembok tersebut selesai dibangun, tidak seorang Palestina pun diperbolehkan masuk ke kota suci al-Quds atau ke tanah Palestina 1948, tanpa izin dari pemerintah penjajah Zionis.

Ditekankan bahwa dewan kotapraja Zionis di al-Quds mencoba mengurangi rasa takut penduduk asli Palestina dengan menyebarkan kebohongan bahwa
tembok itu dibangun dengan tujuan melindungi penduduk asli Palestina sendiri.

Kementrian agama Palestina mengungkapkan bahwa penderitaan lebih dari 100.000 warga al-Quds yang tinggal di balik tembok akan semakin berat,
apa lagi sejak dewan kotapraja Zionis dan semua institusinya tidak menyediakan fasilitas apapun bagi warga Palestina di sana. *



Jumat, 21 Januari 2011


ABOUT MY YUNIOR HIGH SCHOOL

Pemberian Reward bagi Pemenang Lomba Quran

E-mail Print PDF

Setelah dua hari berjibaku mengasah kemampuan bertanding di kompetisi lomba Quran yang dibidani oleh Biro Pengembangan Bahasa dan Al Quran Pesantren Hidayatullah Surabaya, akhirnya SMP Luqman AL Hakim bernapas lega. Hal itu lantaran santrinya masuk dalam kategori pemenang bidang tahfidz, tartil, dan tarjamah. (6/01/11)
Di Masjid Aqshal Madinah Hidayatullah SUrabaya pemberian penghargaan diberikan kepada para santri yang ikut ambil bagian dalam perlombaan ini. Tidak kurang dari ratusan siswa dari SD hingga perguruan tinggi menyaksikan momen yang masih terbilang baru ini. "Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami. Walau masih terbatas perlombaan internal, tetapi cukup sebagai modal santri kami untuk mencoba pada kancah yang lebih luas," ungkap Ustadz Amrozi Alimuddi, S.Pd Kepala Sekolah Luqman Al Hakim. (dok Humas Hidayatullah)

SMP Putri tak Luput dari Gelar

E-mail Print PDF

Boarding- Dalam lomba hafal, tartil, dan terjemah Al Quran kemarin, SMP Putri Luqman Al Hakim tak luput dari gelar. Hampir separo peserta menggenggam juara dari semua kategori lomba. SMP yang didominasi putri dan juga berada dibawah naungan SMP Luqman Al Hakim ini, mampu berkompetisi dengan SMP Putra yang telah duluan berdiri.

Sementara SMP Putri belum lama berdiri. Tapi taring prestasi mereka cukup membuat harum nama lembaga. Seperti Muthia Rahmania, yang juga mendapat anugrah juara dari panitia. Ia sangat senang mengikuti lomba ini walaupun kompetisinya masih lingkup internal.
Tapi baginya ini menjadi semangat tersendiri untuk bekal jika suatu saat sekolah yang kini ditempatinya mencari ilmu menunjuknya untuk mengikuti lomba Quran yang lebih bertaraf. (Humas Hidayatullah)

SMP digurui SMA

E-mail Print PDF
Boarding- Memberikan pembelajaran untuk berani menyampaikan pengetahuan kepada teman lain, tidak harus lewat diskusi. Lebih jauh, bisa lewat belajar microteaching. Hal itu ditempuh oleh siswa SMA Luqman Al Hakim Hidayatullah Surabaya. Menyampaikan pengetahuan dibangku sekolah mereka salurkan dengan praktek mengajar di sekolah adik tingkatan mereka, SMP Luqman Al Hakim.

Gaya memberikan peljaran juga tak kalah menarik seperti guru pada umumnya. Sesekali, tangan mereka menunjuk papan tulis, dan tak segan menunjuk murid SMP yang saat itu menjadi peserta didiknya.
Fiki Effendy misalnya, dia memberikan pelajaran bahasa Indonesia. Ia menyampaikan dengan gaya, murid disuruh membaca, kemudian mengamati dan menjawab soal. Setelah pekerjaan itu selesai Fiki meminta murid dadakannya itu untuk mempresentasikan di depan teman-temannya.
Menurut Fiki, mengajar ternyata tidak gampang. "Harus sabar," katanya. Apalagi, tambahnya, tidak semua murid memperhatikan apa yang ia jelaskan di depan. Dengan seperti Fiki mengerti bagaimana keharusan seorang murid menghormati guru. "Karena memang mengajar itu tidak mudah, makanya kita sebagai murid harus berterimakasih kepada guru kita telah sabar mengajari kita," ulasnya. (Humas Hidayatullah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar